A. Prosedur Analisa Oksigen Terlarut
1. Masukkan air sampel ke dalam botol DO sebanyak 250 ml, hindari terjadi “bubling”
2. Tambahkan 1 ml MnCl2
3. Tambahkan 1 ml NaOH-KI
4. Tutup botol, kemudian botol dibolak-balik
5. Biarkan larutan mengendap, setelah mengendap (endapan kuning/cokelat) ± 5-10 menit
6. Tambahkan 2 ml H2SO4, bolak-balik botol hingga semua endapan larut kembali (warna kuning)
7. Ambil dengan gelas ukur sebanyak 50 ml, pindahkan ke erlenmeyer, kemudian titrasi dengan Na-tiosulfat hingga warna kuning muda/pucat mendekati bening
8. Tambahkan amilum ± 6 tetes, maka akan terbentuk warna biru
9. Titrasi lagi dengan Na-tiosulfat hingga larutan berubah pertama kali menjadi bening
10. Catat seluruh volum tiosulfat yang terpakai untuk titrasi
B. Prosedur Pengukuran BOD
1. Ambil contoh air sebanyak ± 500 ml, aerasi selama 5-10 menit
2. Ambil contoh air yang telah diaerasi sebanyak 250 ml, kemudian ukur DO-nya
3. Hasil pengukuran DO tersebut dijadikan sebagai nilai awal (DO0)
4. Ambil juga 250 ml air yang sudah diaerasi sisanya masukkan ke dalam botol DO, inkubasi selama 5 hari dalam keadaan gelap dan suhu ± 20 °C
5. Setelah 5 hari, ukur DO pada hari ke-5
0 komentar:
Posting Komentar